Pendataan dan Validasi Realisasi 8355 di Sekolah Negeri Tambora 03 PG dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia

Pendataan dan Validasi Realisasi 8355 
di Sekolah Negeri Tambora 03 PG
dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia




Kelas     : LA23
Dosen   : Drs. Rusliansyah Anwar, M.Eng,
Waktu    : Jumat, 23 Oktober 2015
Pukul     : 07.00 – 14.00
Lokasi    : SDN Tambora 03 PG, Jl. Perniagaan No.31 Jakarta Barat


Tim yang hadir
Ketua     :Sheila (1701291876)

Anggota :
-Devina Putri Sidharta (1701357292)
-Melisa (1701297543)
-Vincentius Francis Putra (1701329805)
-Arther Junior Kaeng (1701339604)
-Jefri Jonathan (1701313955)
-Melid Samser (1701367273)




A. PENGANTAR

Profesi merupakan suatu komunitas moral. Sebuah komunitas memiliki cita-cita dan nilai-nilai yang dihayati secara bersama. Kelompok profesi merupakan sekelompok individu yang memiliki keahlian yang tidak dimiliki oleh masyarakat pada umumnya. Dalam hal ini, di kenal adanya kode etik profesi. Kode etik profesi berfungsi untuk mengatur perilaku para anggota seprofesi. Selain itu, kode etik profesi juga berfungsi untuk memelihara kepercayaan masyarakat akan profesi tersebut. Tetapi, oleh karna sifatnya yangs sektoral, kode etik profesi hanya mengikat orang-orang dari komunitas yang sama saja.

Pengertian Profesi dan Kode Etik Profesi

Profesi merupakan pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok dengan mengandalkan keterampilan atau keahlian khusus, dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup, dan dilaksanakan dengan keterampilan pribadi yang mendalam. Ada 5 ciri yang harus di penuhi oleh para profesional. Di antaranya sebagai berikut :

Para profesional adalah orang yang mendapat ijin dair negara untuk melakukan suatu tindakan tertentu.
Menjadi anggota organisasi pelaku-pelaku yang sama-sama mempunyai hak suara untuk menyebarluaskan standar atau cita-cita perilaku dan yang saling mendisiplinkan karena melanggar standar itu.
Memiliki pengetahuan dan kecakapan yang tidak dimiliki oleh anggota masyarakat yang lainnya.
Memiliki otonomi dalam melaksanakan pekerjaan mereka, dan pekerjaan itu tidak amat dimengerti oleh masyarakat yang lebih luas .
Secara publik dimuka umum mengucapkan janji untuk memberi bantuan kepad amereka yang membutuhkan dan akibatnya mempunyai tanggung jawab khusus.

Ciri - Ciri Profesi : 
Adanya pengetahuan khusus
Adanya kaidah atau standar moral yang tinggi
Para profesional mengabdi pada kepentingan masyarakat
Memerlukan ijin khusus
Menjadi anggota dari suatu organisasi tertentu
Klien dan profesional memiliki hubungan yang khusus. Hubungan tersebut dapat di bagi menjadi 2. Yaitu hubungan kepercayaan dan hubungan kontraktual. Ada tiga argumen dalam hubungan kontraktual antara klien dengan profesional yaitu :
1. Klien perlu mengendalikan tindakan profesional untuk memperkecil resiko
2. Klien membayar untuk mendapatkan pelayanan profesional
3. Klien berhak agar segala keinginannya di hormati

Perbedaan antara Profesi dengan Pekerjaan sebagai hobi :
Pekerjaan sebagai hobi dilakukan demi kepuasan dan kepentingan
Pekerjaan sebagai hobi tidak punya kaitan dan dampak langsung yang serius dengan kehidupan dan kepentingan orang lain
Pekerjaan sebagai hobi bukan merupakan sumber utama dari nafkah hidupnya

Kode etik profesi dirumukan untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang dipegang teguh oleh seluruh kelompok tersebut. Kode etik profesi mampu untuk mengimbangi kemungkinan negatif oenyalahgunaan keahlian yang mereka miliki.

Prinsip - Prinsip Etika Profesi

1. Prinsip Tanggung Jawab

Tanggung Jawab
Dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, dapat memilih apa yang diketahuinya baik atau menolak apa yang diketahuinya buruk dan mau menerima resiko atas pilihannya.
Bertanggung jawab meliputi dua arah :
Kita diharapkan bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang kita lakukan dan terhadap hasilnya.
Kita harus bertanggungjawab terhadap dampak pekerjaan kita pada kehidupan orang lain, saat ini dan kemudian.
Ciri orang yang bertanggung jawab :
Tanggung jawab yang paling sederhana
Manusia harus mencari bagaimana mencari hasil yang gemilang
Pekerjaan yang bertanggung jawab terhadap cinta kasih antar manusia
Pekerjaan yang bertanggung jawab karena panggilan dan cinta terhadap Tuhan
2. Hormat terhadap Hak orang lain
3. Prinsip otonomi
4. Prinsip integritas

B. PERSIAPAN

Pertama-tama sebelum kami melakukan kegiatan, kami melakukan beberapa persiapan. Dua hari sebelum hari kegiatan, kami menghubungi pihak sekolah untuk menginformasikan bahwa kami akan mengadakaan dan melaksanakan kegiatan pada hari tertentu. Kami melakukan hal ini sehingga sekolah mampu membuat persiapan dan tidak tergesa-gesa. Setelah itu, kami menyiapkan semua dokumen yang perlu untuk kami bawa. Sehingga ketika kami sampai di sana, kami tidak perlu di pusingkan oleh kekurangan dokumen. Disinilah kami harus menujukkan profesionalisme dan keseriusan kami dalam melaksanakan kegiatan ini.
Pada saat hari kegiatan, kami berangkat lebih awal dan tiba di lokasi sebelum waktu yang di janjikan. Setelah waktunya sesuai, kami meminta ijn untuk bertemu dengan kepala sekolah. Saat kami bertemu dengan kepala sekolah SD tersebut, kami memberikan surat jalan yang sudah kami ambil sebelumnya. Kemudian kami menjelaskan kegiatan yang akan kami lakukan dengan jelas. Sehingga pihak sekolah memahami kegiatan kami dengan baik dan mendukung kami secara penuh dalam pelaksanaan kegiatan. Tetapi, karena sebelumnya kami telah datang ke sekolah ini untuk melakukan pendataan dan validasi realisasi KJP, maka pihak sekolah sudah memahami kegiatan kami sehingga kami tidak perlu lagi untuk menjelaskan kegiatan yang akan kami lakukan secara detail.


Setelah kami menjelaskan kembali prosedur pelaksanaan kegiatan kepada kepala sekolah SD tersebut, kepala sekolah SD tersebut pun langsung memanggil Tata Usaha sekolah tersebut untuk memeberikan data yang kami butuhkan untuk pendataan dan validasi data 8355. Setelah perwakilan tata usaha sekolah tersebut datang, kami langsung meminta data 8355 yang di miliki sekolah. Tak lama kemudian, ia pun langung memberikannya kepada kami. Kami kemudian mencocokkan data tersebut dengan data yang kami miliki. Tetapi kami tidak menemukan kesamaan antara data yang di miliki oleh sekolah dengan data yang kami miliki. Akhirnya kami menanyakan hal tersebut. Perwakilan tata usaha sekolah tersebut akhirnya berkata bahwa, ia merupakan tata usaha yang baru di sekolah tersebut, dan data yang di berikan kepada kami merupakan data 8355 tahun 2014. Karena tata usaha yang sebelumnya belum melakukan penginputan untuk data 8355 yang baru dan tata usaha yang baru sebenarnya belum lama ini sudah melakukan input untuk data 8355 tahun 2015. Hanya saja, data yang di input melalui website dinas pendidikan belum di tanggapi. Sehingga sekolah belum mencetak data 8355 tahun 2015 ini. Selain itu, data yang di input ke dalam website dinas pendidikan belum di verivikasi olah pihak dinas pendidikan.

Awalnya kami bingung, apa yang harus kami lakukan. Tetapi akhirnya, kami mencocokan data 8355 yang kami miliki dengan data 8355 tahun 2015 yang baru di input oleh tata usaha baru sekolah tersebut. Ternyata sama. Tetapi, karena data tersebut belum di ragukan keabsahannya, maka dari itu, kami meminta surat pengantar atau surat pernyataan dari sekolah yang menyatakan bahwa data itu merupakan data yang sebenarnya. Hanya saja belum di validasi oleh dinas pendidikan karena keterlambatan daam penginputan data. Sehingga di kemudian harinya, jika terjadi sesuatu yang tidak di inginkan, kami dapat memastikan bahwa hal tersebut bukan kesalahan kami sebagai verifikator.

Setelah selesai melakukan pendataan dan mengecek data 8355 yang ada di ssekolah dengan data yang kami miliki, kami kembali bertemu dengan ibu kepala sekolah untuk meminta beliau mengisi data validasi pendidikan dan juga data lainnya yang perlu di isi. Setelah selesai, kami juga meminta beliau untuk mengisi form evaluasi kegiatan serta memberikan tanda tangan serta cap sekolah untuk memastikan keabsahan dari isi lembar tersebut. Sebagian dari anggota kelompok kami juga melakukan pengisian kuisioner lanjutan untuk pendataan dan validasi realisasi KJP yang belum terselesaikan sebelumnya.

Sebelum kami kembali, kami mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah yang telah memberikan kami ijin untuk melakukan kegiatan pendataan serta validasi realisasi KJP serta 8355 dari awal hingga akhir. Kami sangat berterima kasih karena beliau menerima kami dengan lapang dan memberikan respon yang baik terjadap kegiatan yang kami lakukan. Beliau juga tidak memperrsulit kegiatan kami. Selain itu kami juga sangat berterimakasih kepada pihak tata usaha yang telah bersedia memberikan segala informasi yang kami butuhkan demi terselesaikannya tugas dan kegiatan ini. Sebelum kembali, kami juga kembali ke kelas-kelas yang sebelumnya kami kunjungi ketika kami melakukan pendataan dan validasi realisasi KJP. Kami mengucapkan terimakasih kepada anak-anak yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuisioner kami. Kami sangat senang bahwa mereka dengan lapang dada mau menerima dan menjawab semua pertanyaan yang kami ajukan melalui kuisioner. Kami juga sangat senang karena mereka ternyata mengingat kami dan sangat senang dengan kedatangan kami. Mereka bahwa berharap bahwa kami akan datang kembali ke sekolah mereka. Tidak hanya untuk melakukan tugas saja. Melainkan untuk bermain dan bercanda bersama mereka. Setelah kami menyampaikan rasa terimakasih kami, kami berpamitan dengan kepala sekolah dan semua guru yang ada. Dengan demikian kegiatan pendataan dan validasi realisasi KPJ dan 8355 terlah terselesaikan.

C. PENGUKURAN KINERJA

Survey Eksternal
Berdasarkan metode yang kita gunakan hari itu, Para siswa merasa senang, karena mereka merasa bahwa kami sangat besahabat dan kami sangat membantu mereka dalam mengisi kuisioner yang ada. Ketika kami bertanya kepada mereka, sebenarnya mereka tidak mengerti dengan pertanyaan yang ada dalam kuisioner jika kami tidak membantu mereka untuk menjelaskan setiap butir pertanyaan yang ada dalam kuisioner tersebut. Mereka juga sangat senang dengan kedatangan kami, karena kami mampu untu menghibur mereka.
Ketika kami bertanya kepada pihak sekolah, mereka juga sangat positif terhadap kedatangan kami. Mereka berkata bahwa kami mampu untuk mendekati para siswa dengan baik dan kami mampu untuk  mengemas kegiatan tersebut dengan baik dan menanyakan pertanyaan yang ada di kuisioner tanpa menyakiti atau membuat perasaan para siswa tersinggung dengan pertanyaan yang ada. Karena pihak sekolah menyadari, beberapa siswa memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap pertanyaan yang berkaitan dengan keluarga dan juga keuangan mereka.
Secara keseluruhan, semua pihak yang berhubungan dengan kegiatan yang kami lakukan hari itu senang dengan kinerja serta performa yang kami berikan serta tampikan.

Survey Internal
Semua anggota kelompok telah melakukan yang terbaik. Kami berkumpul pada waktu yang telah di tentukan dan tidak ada yang terlambat. Semua yang telah kami lakukan dan metode yang kami gunakan merupakan kesepakatan kami bersama. Semua anggota berkontribusi dalam penentuan metode dan pelaksanaan kegiatan. Dan pada saat pelaksanaan kegiatan, kami membagi semuanya sama rata dan semuanya menjalankan serta menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Penutup

Data 8355 merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah yang mendalam terhadap pendidikan dan kondisi siswa yang ada di Jakarta. Tujuan dari pendataan ini adalah untuk memastikan bahwa setiap siswa yang terdaftar di sekolah juga terdaftar di dinas pendidikan. Sehingga ke depannya, dengan kesamaan data siswa yang dimiliki antara sekolah dengan dinas pendidikan, memungkinkan sekolah untuk melakukan input data seluruh siswa baik sehubungan dengan akademis, non akademis maupun finansial atau keuangan. Dengan demikian, pemerintah juga mampu untuk mengontrol dan membantu segala kegiatan yang berlangsung di sekolah.
Hanya saja, sekolah mengakui bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang masih sangat sulit untuk di terapkan dan digunakan. Karena kurangnya sosialisasi tentang penggunaan dan prosedur pelaporan data yang jelas. Sehingga sekolah merasa bahwa kegiatan ini banyak menyita waktu dan juga tenaga. Tetapi di luar hal tersebut, sekolah juga mnenyadari bahwa program ini merupakan program dengan tujuan yang baik dan akan membangun.




Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar 

di Sekolah Negeri Tambora 03 PG
dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia






Kelas    : LA23
Dosen   : Drs. Rusliansyah Anwar, M.Eng,
Waktu   : Selasa, 20 Oktober 2015
Pukul    : 07.00 – 14.00
Lokasi   : SDN Tambora 03 PG, Jl. Perniagaan No.31 Jakarta Barat

Tim yang hadir
Ketua     :Sheila (1701291876)

Anggota :
-Devina Putri Sidharta (1701357292)
-Melisa (1701297543)
-Vincentius Francis Putra (1701329805)
-Arther Junior Kaeng (1701339604)
-Jefri Jonathan (1701313955)
-Melid Samser (1701367273)

A. PENGANTAR

Dalam mata kuliah Character Bulding di jelaskan bahwa segala sesuatu yang kita lakukan haruslah memeperhatikan etika dan jug etiket. Dewasa ini banyak sekali orang menyamakan etika dengan etiket, Padahal, keduanya merupakan hal yang berbeda. Pertama, etiket berkenaan dengan cara suatu perbuatan dilakukan. sedangkan etika berhubungan dengan masalah apakah suatu perbuatan boleh atau tidak boleh di lakukan. Kedua, etiket hanya berlaku dalam pergaulan. Sedangkan etika lebih bersifat absolut-universal. Dan yang keempat adalah etiket mengatur perilaku manusia secara lahiriah. Sedangkan etika lebih menyangkut penampilan rohaniah atau batiniah.

Ada beberapa teori sehubungan dengan etika :

1. Utilitarianisme

Teori ini menyatakan bahwa suatu perbuatan dapat di kategorikan baik secara etis, bila perbuatan tersebut membawa manfaat. Manfaat adalah apa yang membawa kebahagiaan. Maka dari itu, sebuah perbuatan akan dianggap bermanfaat bila perbuatan tersebut mendatangkan kebahagiaan. Singkatnya, utilitarianisme merupakan doktrin moral dimana kita harus bertindak supaya menghasilkan kebahagiaan terbesar bagi setiap orang yang dipengaruhi oleh tindakan kita sendiri.

2. Duty Based Ethics

Teori ini menekankan prinsip kewajiban, Suatu perbuatan diakui sebagai perbuatan baik menurut etika ini karena perbuatan tersebut diwajibkan untuk dilakukan. Suatu perbuatan adalah baik jika dilakukan berdasarkan imperiatif kategoris. Imperiatif kategoris mewajibkan kita begitu saja, tidak tergantung dari syarat apapun.

3. Teori Hak

Teori ini paling banyak digunakan untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Sangat memperhatikan aspek hak dan sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.

4. Teori Keutamaan

Menyoroti manusia sebagai pribadi yang utuh, manusia sebagai pelaku moral. Teori ini juga memperhatikan sikap dan akhlak seseorang. Keutamaan merupakan disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral. Ada empat keutamaan yang paling penting yaitu kejujuran, fair, kepercayaan dan keuletan.

Selain itu, ada beberapa prinsip normatif yang berkaitan dengan etika dan etiket. Yaitu sebagai berikut :

1. Prinsip Sikap Baik (the principle of benevolence)

Merupakan prinsip yang paling dasariah. prinsip baik mendahului dan mendasari semua prinsip moral lain yang ada. Prinsip sikap baik ini tidak hanya terarah pada hubungan antar manusia, tetapi pada adasarnya terarah kepada semua yang ada. Termasuk alam lingkungan dengan segala isinya.

2. Prinsip tidak melakukan yang jahat/merusak/merugikan (the principle of non-maleficent)

Merupakan kewajiban minimal bagi setiap manusia untuk menghindarkan diri dari perbuatan jahat.

3. Prinsip melakukan yang baik (the principle of beneficence)

Secara moral, manusia wajib meningkatkan kebaikan dan mengurangi kejahatan.

4. Prinsip keadilan (the principle of justice)

Prinsip ini muncul karena prinsip sikap baik belum mnejamin pelaksanaan yang tidak mengorbankan kepentingan beberapa individu dan demi memenuhi kepentingan yang di anggap lebih besar bagi semakin banyak orang. Prinsip keadilan dimaksudkan untuk memberikan kepada setiap orang apa yang menjadi haknya. Ada 2 macam keadilan, yaitu keadilan distributif  dan juga keadilan retributif.

5. Prinsip otonomi (the principle of autonomy)

Prinsip ini menghormati kebebasan manusia untuk memilih, menentukan diri dan bertindak tanpa paksaan dari luar dirinya. Tak mungkin ada keadilan kalau prinsip otonomi ini di abaikan. Dari sisi pelaku moral sendiri, prinsip otonomi mewajibkan dia untuk tidak lari dari tanggungjawabnya untuk menentukan diri. Dari sisi subjek pelaku moral dalam hubungan dengan orang lain, prinsip otonomi menuntut sikap hormat terhadap hak orang lain. Hal ini berarti segala bentuk paksaan, penindasan, perbudakan dan penjajahan bertentangan dengan prinsip otonomi.

B. PERSIAPAN

Pertama-tama sebelum kami melakukan kegiatan, kami melakukan beberapa persiapan. Dua hari sebelum hari kegiatan, kami menghubungi pihak sekolah untuk menginformasikan bahwa kami akan mengadakaan dan melaksanakan kegiatan pada hari tertentu. Kami melakukan hal ini sehingga sekolah mampu membuat persiapan dan tidak tergesa-gesa. Setelah itu, kami menyiapkan semua dokumen yang perlu untuk kami bawa. Sehingga ketika kami sampai di sana, kami tidak perlu di pusingkan oleh kekurangan dokumen. Disinilah kami harus menujukkan profesionalisme dan keseriusan kami dalam melaksanakan kegiatan ini.

Pada saat hari kegiatan, kami berangkat lebih awal dan tiba di lokasi sebelum waktu yang di janjikan. Setelah waktunya sesuai, kami meminta ijn untuk bertemu dengan kepala sekolah. Saat kami bertemu dengan kepala sekolah SD tersebut, kami memberikan surat jalan yang sudah kami ambil sebelumnya. Kemudian kami menjelaskan kegiatan yang akan kami lakukan dengan jelas. Sehingga pihak sekolah memahami kegiatan kami dengan baik dan mendukung kami secara penuh dalam pelaksanaan kegiatan.



Setelah kami menjelaskan semua prosedur kepada kepala sekolah SD tersebut, kepala sekolah SD tersebut pun langsung memberikan amanat untuk mengumpulkan seluruh siswa penerima KJP ke dalam satu  ruangan sehingga kami akan lebih mudah melakukan pengisian kuisioner. Karena jumlah siswa penerima KJP bejumlah 89 orang. Maka kami membagi kegiatan kuisioner menjadi 2 sesi. Karena ruangan kelas yang tidak memadai untuk di lakukannya kegiatan ini sekaligus. Kami menanyai satu persatu siswa penerima KJP.

Kami tidak langsung menyuruh mereka untuk mengisi kuisioner itu sendiri. Melainkan kami mendampingi mereka satu persatu. Mengingat isi dari kuisioner yang tergolong cukup sulit untuk di oahami oleh siswa sekolah dasar. Kami menjelaskan setiap butir pertanyaan yang ada dan memandu mereka dalam mengisi kuisioner yang kami berikan.



Sebelum kami kembali, kepala sekolah menceritakan kepada kami beberapa masalah yang mereka hadapi dalam program KJP ini. Beliau mengatakan bahwa program ini sangat baik namun masih butuh banyak perbaikan. Karena banyak sekali orang tua siswa yang kesulitan untuk memahami program ini. Dan hal tersebut tentunya membuat pihak sekolah kebingungan, karena banyak sekali orang tua siswa yang melakukan protes terhadap pihak sekolah. Padahal kesalahan yang terjadi, bukan karena pihak sekolah, melainkan karena pihak orang tua siswa tidak mengikuti prosedur yang ada dengan baik dan benar. Pihak sekolah sangat senang dengan kedatangan kami ke sekolah. Mereka berharap bahwa survey seperti ini sering di lakukan. Sehingga informasi mengenai program KJP ini menjadi semakin luas dan di mengerti oleh banyak pihak. Serta pihak sekolah senang dengan kedatangan kami karena mereka dapat menyampaikan keluh kesah dan kesulitan serta tantangan yang mereka hadapi sehubungan dengan program KJP selama ini.
Akhirnya, kami kembali dan mengakhiri kegiatan kami hari itu.

C. PENGUKURAN KINERJA

Survey Eksternal
Berdasarkan metode yang kita gunakan hari itu, Para siswa merasa senang, karena mereka merasa bahwa kami sangat besahabat dan kami sangat membantu mereka dalam mengisi kuisioner yang ada. Ketika kami bertanya kepada mereka, sebenarnya mereka tidak mengerti dengan pertanyaan yang ada dalam kuisioner jika kami tidak membantu mereka untuk menjelaskan setiap butir pertanyaan yang ada dalam kuisioner tersebut. Mereka juga sangat senang dengan kedatangan kami, karena kami mampu untu menghibur mereka.
Ketika kami bertanya kepada pihak sekolah, mereka juga sangat positif terhadap kedatangan kami. Mereka berkata bahwa kami mampu untuk mendekati para siswa dengan baik dan kami mampu untuk  mengemas kegiatan tersebut dengan baik dan menanyakan pertanyaan yang ada di kuisioner tanpa menyakiti atau membuat perasaan para siswa tersinggung dengan pertanyaan yang ada. Karena pihak sekolah menyadari, beberapa siswa memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap pertanyaan yang berkaitan dengan keluarga dan juga keuangan mereka.
Secara keseluruhan, semua pihak yang berhubungan dengan kegiatan yang kami lakukan hari itu senang dengan kinerja serta performa yang kami berikan serta tampikan.

Survey Internal
Semua anggota kelompok telah melakukan yang terbaik. Kami berkumpul pada waktu yang telah di tentukan dan tidak ada yang terlambat. Semua yang telah kami lakukan dan metode yang kami gunakan merupakan kesepakatan kami bersama. Semua anggota berkontribusi dalam penentuan metode dan pelaksanaan kegiatan. Dan pada saat pelaksanaan kegiatan, kami membagi semuanya sama rata dan semuanya menjalankan serta menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Penutup

Program KJP merupakan program yang sangat membantu bagi banyak siswa yang tergolong kurang mampu, Dan berdasarkan pernyataan dari pada siswa, mereka berkata bahwa dengan adanya program KJP mereka menjadi lebih bersemangat dan termotivasi.
Di pertemuan selanjutnya, kami akan terus mempertahankan metode yang kami gunakan, hanya saja, kami akan berusaha untuk memanfaatkan waktu dengan lebih baik. Sehingga kami tidak memakan waktu yang telalu banyak dan juga tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah yang kami kunjungi.
Karena di kegiatan yang kami lakukan ini, kami hanya mampu untuk mewawancarai sekitar 35 anak. Karena pertanyaan yang lumayan rumit dan usia para siswa yang tergolong masih sangat muda untuk memahami pertanyaan yang ada. Sehingga kami harus menjelaskan kepada mereka beberapa kali, sebelum mereka mengerti sepenuhnya pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner tersebut.

Pendataan dan Validasi Realsasi 8355 di Sekolah Negeri Cengkareng Timur 14 PT dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia

Pendataan dan Validasi Realisasi 8355 

di Sekolah Negeri Cengkareng Timur 14 PT
dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia







Kelas : LA23
Dosen : Drs. Rusliansyah Anwar, M.Eng, 
Waktu : Jumat, 30 Oktober 2015
Pukul : 10.00 - 16.00
Lokasi : SDN Cengkareng Timur 14 PT, Jl. Angsana Raya Jakarta Barat

Tim yang Hadir :
Ketua : Sheila (1701291876)
Anggota :
1. Devina Putri Sidharta (1701357292)
2. Melisa (1701297543)
3. Vincentius Francis Putra (1701329805)
4. Arther Junior Kaeng (1701339604)
5. Jefri Jonathan (1701313955)
6. Melid Samser (1701367273)


A. PENGANTAR

Teknologi informasi telah menjadi media yang sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat modern baik dalam bidang sosial, politik, ekonomi, budaya, religi dan lain sebagainya. Teknologi informasi bahkan sangat mempengaruhi interaksi sosial manusia yang sangat intim dan privat. Kita dapat mengakses berbagai berita, data dari ruang-ruang privasi kita. Selain itu, data tentang kita pun dapat diakses oleh orang-orang lain untuk berbagai keperluan yang belum tentu kita kehendaki.

Teknologi Pada Umumnya

Teknologi pada dasarnya merupakan simbol afirmasi rasio manusia dan supremasi manusia terhadap alam dan keterbatasannya sendiri. Teknologi memungkinkan manusia mengatasi ruang dan waktu. Oleh karena teknologi memudahkan kehidupan manusia, maka dapat diasumsikan bahwa teknologi pada prinsipnya memperpanjang fungsi-fungsi tubuh manusia. Sebagai instrumen etis, teknologi harus mendukung eksistensi kemanusiaan. Dengan ini, maka tujuan etis dari teknologi itu adalah manusia itu sendiri. Teknologi tidak hanya bersifat konstruktif tetapi juga bersifat destruktif. Oleh karena mengandung dua dimensi elementer tersebut maka teknologi sering di sebut bersifat ambivalen. Ambivalensi ini tidak saja menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup manusia di masa mendatang, tetapi juga menimbulkan kecemasan-kecemasan baru bagi generasi sekarang. Kualitas hidup manusia sangat tergantung juga pada kualitas alam yang menjadi lingkungan hidupnya. Hal ini disebut dengan ekosentrisme.

Teknologi Informasi pada Khususnya

Pertama berkaitan dengan software komputer. Aplikasi yang di hasilkan oleh teknologi informasi akan membentuk sebuah database. Sebuah database merupakan kumpulan informasi diatur dengan sebuah struktur logis tertentu. Database-database ini sangat rawan untuk dimanupulasi atau dicuri oleh orang lain. Database yang terdapat dalam satu komputer dapat diakses oleh pengguna komputer yang lainnya untuk diperjualbelikan. Kemampuan software untuk menggandakan sejumlah data memunculkan isu-isu hak atas kekayaan intelektual. Kedua berhubungan dengan teknologi jaringan komputer. Teknologi dalam bidang jaringan komputer ini memungkinkan terjadinya komunikasi antara satu dengan yang lainnya. Hal ini memungkinkan lahirnya "virtual company" dan "virtual community". Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah siapa yang bertanggung jawab terhadap korporasi dan komunitas maya tersebut? Dan dimana lokasi tanggung jawab itu dilakukan? Ketiga berkaitan dengan hardware komputer. Dengan adanya inovasi, kini hardware komputer dapat di bawa kemana-mana dan orang pun dapat melakukan pekerjaan dimana saja. Persoalan etis yang kemudian muncul adalah pengawasan terhadap karyawan dapat dilakukan oleh manajemen di manapun dan kapanpun. Gejala seperti ini tentunya menimbulkan tantangan etis dalam wilayah privasi setiap karyawan. Selain itu, dengan adanya teknologi informasi, banyak orang yang kehilangan lapangan pekerjaan.

B. PERSIAPAN

Pertama-tama sebelum kami melakukan kegiatan, kami melakukan beberapa persiapan. Dua hari sebelum hari kegiatan, kami menghubungi pihak sekolah untuk menginformasikan bahwa kami akan mengadakaan dan melaksanakan kegiatan pada hari tertentu. Kami melakukan hal ini sehingga sekolah mampu membuat persiapan dan tidak tergesa-gesa. Setelah itu, kami menyiapkan semua dokumen yang perlu untuk kami bawa. Sehingga ketika kami sampai di sana, kami tidak perlu di pusingkan oleh kekurangan dokumen. Disinilah kami harus menujukkan profesionalisme dan keseriusan kami dalam melaksanakan kegiatan ini.
Pada saat hari kegiatan, kami berangkat lebih awal dan tiba di lokasi sebelum waktu yang di janjikan. Setelah waktunya sesuai, kami meminta ijn untuk bertemu dengan kepala sekolah. Saat kami bertemu dengan kepala sekolah SD tersebut, kami memberikan surat jalan yang sudah kami ambil sebelumnya. Kemudian kami menjelaskan kegiatan yang akan kami lakukan dengan jelas. Sehingga pihak sekolah memahami kegiatan kami dengan baik dan mendukung kami secara penuh dalam pelaksanaan kegiatan. Tetapi, karena sebelumnya kami telah datang ke sekolah ini untuk melakukan pendataan dan validasi realisasi KJP, maka pihak sekolah sudah memahami kegiatan kami sehingga kami tidak perlu lagi untuk menjelaskan kegiatan yang akan kami lakukan secara detail.



Setelah kami menjelaskan kembali prosedur pelaksanaan kegiatan kepada kepala sekolah SD tersebut, kepala sekolah SD tersebut pun langsung memanggil Tata Usaha sekolah tersebut untuk memeberikan data yang kami butuhkan untuk pendataan dan validasi data 8355. Setelah perwakilan tata usaha sekolah tersebut datang, kami langsung meminta data 8355 yang di miliki sekolah. Tak lama kemudian, ia pun langung memberikannya kepada kami. Kami kemudian mencocokkan data tersebut dengan data yang kami miliki. Ternyata data yang kami miliki dengan data yang ada di sekolah sama dan tidak terjadi kekurangan apapun. Hal ini membuat baik kami maupun pihak sekolah merasa lega. Karena artinya tidak terjadi kesalahan apapun pada saat pendataan dan juga penginputan data yang telah di kumpulkan.



Setelah selesai melakukan pendataan dan mengecek data 8355 yang ada di sekolah dengan data yang kami miliki, kami kembali bertemu dengan ibu kepala sekolah untuk meminta beliau mengisi data validasi pendidikan dan juga data lainnya yang perlu di isi. Setelah selesai, kami juga meminta beliau untuk mengisi form evaluasi kegiatan serta memberikan tanda tangan serta cap sekolah untuk memastikan keabsahan dari isi lembar tersebut. Sebagian dari anggota kelompok kami juga melakukan pengisian kuisioner lanjutan untuk pendataan dan validasi realisasi KJP yang belum terselesaikan sebelumnya.



Sebelum kami kembali, kami mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah yang telah memberikan kami ijin untuk melakukan kegiatan pendataan serta validasi realisasi KJP serta 8355 dari awal hingga akhir. Kami sangat berterima kasih karena beliau menerima kami dengan lapang dan memberikan respon yang baik terjadap kegiatan yang kami lakukan. Beliau juga tidak memperrsulit kegiatan kami. Selain itu kami juga sangat berterimakasih kepada pihak tata usaha yang telah bersedia memberikan segala informasi yang kami butuhkan demi terselesaikannya tugas dan kegiatan ini. Sebelum kembali, kami juga kembali ke kelas-kelas yang sebelumnya kami kunjungi ketika kami melakukan pendataan dan validasi realisasi KJP. Kami mengucapkan terimakasih kepada anak-anak yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuisioner kami. Kami sangat senang bahwa mereka dengan lapang dada mau menerima dan menjawab semua pertanyaan yang kami ajukan melalui kuisioner. Kami juga sangat senang karena mereka ternyata mengingat kami dan sangat senang dengan kedatangan kami. Mereka bahwa berharap bahwa kami akan datang kembali ke sekolah mereka. Tidak hanya untuk melakukan tugas saja. Melainkan untuk bermain dan bercanda bersama mereka. Setelah kami menyampaikan rasa terimakasih kami, kami berpamitan dengan kepala sekolah dan semua guru yang ada. Dengan demikian kegiatan pendataan dan validasi realisasi KPJ dan 8355 terlah terselesaikan.



C. PENGUKURAN KINERJA

Survey Eksternal
Berdasarkan metode yang kita gunakan hari itu, Para siswa merasa senang, karena mereka merasa bahwa kami sangat besahabat dan kami sangat membantu mereka dalam mengisi kuisioner yang ada. Ketika kami bertanya kepada mereka, sebenarnya mereka tidak mengerti dengan pertanyaan yang ada dalam kuisioner jika kami tidak membantu mereka untuk menjelaskan setiap butir pertanyaan yang ada dalam kuisioner tersebut. Mereka juga sangat senang dengan kedatangan kami, karena kami mampu untu menghibur mereka.
Ketika kami bertanya kepada pihak sekolah, mereka juga sangat positif terhadap kedatangan kami. Mereka berkata bahwa kami mampu untuk mendekati para siswa dengan baik dan kami mampu untuk  mengemas kegiatan tersebut dengan baik dan menanyakan pertanyaan yang ada di kuisioner tanpa menyakiti atau membuat perasaan para siswa tersinggung dengan pertanyaan yang ada. Karena pihak sekolah menyadari, beberapa siswa memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap pertanyaan yang berkaitan dengan keluarga dan juga keuangan mereka.
Secara keseluruhan, semua pihak yang berhubungan dengan kegiatan yang kami lakukan hari itu senang dengan kinerja serta performa yang kami berikan serta tampikan.

Survey Internal
Semua anggota kelompok telah melakukan yang terbaik. Kami berkumpul pada waktu yang telah di tentukan dan tidak ada yang terlambat. Semua yang telah kami lakukan dan metode yang kami gunakan merupakan kesepakatan kami bersama. Semua anggota berkontribusi dalam penentuan metode dan pelaksanaan kegiatan. Dan pada saat pelaksanaan kegiatan, kami membagi semuanya sama rata dan semuanya menjalankan serta menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Penutup

Data 8355 merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah yang mendalam terhadap pendidikan dan kondisi siswa yang ada di Jakarta. Tujuan dari pendataan ini adalah untuk memastikan bahwa setiap siswa yang terdaftar di sekolah juga terdaftar di dinas pendidikan. Sehingga ke depannya, dengan kesamaan data siswa yang dimiliki antara sekolah dengan dinas pendidikan, memungkinkan sekolah untuk melakukan input data seluruh siswa baik sehubungan dengan akademis, non akademis maupun finansial atau keuangan. Dengan demikian, pemerintah juga mampu untuk mengontrol dan membantu segala kegiatan yang berlangsung di sekolah.
Hanya saja, sekolah mengakui bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang masih sangat sulit untuk di terapkan dan digunakan. Karena kurangnya sosialisasi tentang penggunaan dan prosedur pelaporan data yang jelas. Sehingga sekolah merasa bahwa kegiatan ini banyak menyita waktu dan juga tenaga. Tetapi di luar hal tersebut, sekolah juga mnenyadari bahwa program ini merupakan program dengan tujuan yang baik dan akan membangun.


Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar 
di Sekolah Negeri Cengkareng Timur 14 PT
dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia








Kelas  : LA23
Dosen : Drs. Rusliansyah Anwar, M.Eng, 
Waktu  : Jumat, 30 Oktober 2015
Pukul   : 10.00 - 16.00
Lokasi  : SDN Cengkareng Timur 14 PT, Jl. Angsana Raya Jakarta Barat

Tim yang Hadir :
Ketua : Sheila (1701291876)
Anggota :
1. Devina Putri Sidharta (1701357292)
2. Melisa (1701297543)
3. Vincentius Francis Putra (1701329805)
4. Arther Junior Kaeng (1701339604)
5. Jefri Jonathan (1701313955)
6. Melid Samser (1701367273)

A. PENGANTAR

Pengambilan keputusan etis sangat penting bagi setiap orang. Ada beberapa alasan mengapa pertimbangan etis menjadi begitu penting untuk mengambil sebuah keputusan. Pertimbangan tersebut terdiri dari :
Keputusan manajer menetapkan standar untuk bawahan dan membantu menciptakan suasana untuk organisasi secara keseluruhan. 
Perilaku para manager berada dibawah pengawasan yang luas. 
Pertimbangan etis sangat penting untuk meningkatkan kualitas kerja seseorang atau para manajer dalam  mengambil sebuah keputusan. Berikut merupakan kebiasaan yang harus dimiliki oleh pemimpin etis yang kuat :

1. Pemimpin etis memiliki karakter personal yang kuat
2. Pemimpin etis memiliki kemauan yang kuat untuk melakukan yang benar
3. Pemimpin etis bersikap proaktif
4. Pemimpin etis mempertimbangkan kepetingan stakeholders
5. Pemimpin etis menjadi role model bagi nilai-nilai organisasi
6. Pemimpin etis transparan dan secara aktif terlibat dalam pembuatan keputusan organisasi
7. Pemimpin etis merupakan komponen manajer yang mengambil suatu pandangan holistik tentang budaya etis perusahaan.

Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Etis

Ada empat kernagka kerja dalam pembuatan keputusan etis dalam bisnis. Keempat kerangka tersebut terdiri dari intensitas isu etis, faktor-faktor individual, faktor organisasi dan kesempatan. Intensitas isu etis merupakan faktor yang mempengaruhi pandangan atau penilaian terhadap intensitas etis sebuah isu. Faktor individual berkaitan dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip benar atau salah yang didapat oleh seorang individu melalui proses sosialisasi dalam keluarga, kelompok-kelompok sosial, agama, pendidikan formal dan bahkan gender. Isu etis yang biasa terjadi di tempat kerja meliputi kejujuran, konflik kepentingan, diskriminasi, nepotisme dan pencurian sumber daya organisasi. Kemudian, peluang yang dimaksudkan disini adalah kondisi di sebuah organisasi yang membatasi atau mengijinkan perilaku etis atau tidak etis.

Pedoman Pengambilan Keputusan Etis

1. Pengambilan keputusan melalui proses P.E.A.C.E
Sebelum mengambil sebuah keputusan etis, seseorang perlu melakukan proses berikut : 
Pertama adalah Problem. Yang perlu diperhatikan adalah melihat secara jernih apa yang menjadi permasalahannya. Manakah dari masalah-masalah tersebut yang benar-benar utama? Kemudian mengidentifikasi dan merinci seteliti mungkin masalah yang ada. Yang paling penting dan utama adlaah dibutuhkannya ketenangan. yang kedua adalah Emotion. Kita perlu mengambil keputusan dengan emosi yang tenang. Karena emosi yang tenang memungkinkan kita untuk membuat penilaian dna pilihan secara lebih bebas dan objektif. Ketiga adalah Analisis. Pada tahap ini, masalaha atau situasi perlu di analisis secara cermat. Permasalahan yang telah dirinci sebelumnya, dipertanyakan satu persatu. Keempat adalah Contemplation. Tahap in imenunjuk pada usaha mental untuk melakukan pengidentifikasian masalah, mencari dan memilih kemungkinan cara mengatasinya, melaksanakan keputusan yang telah dipilih dan menerima hasilnya termasuk dampaknya. Kelima adalah Equilibrium. Setelah melalui proses ini ternyata kita mengalami keseimbangan batin maka pilihan keputusan tersebut boleh ditindaklanjuti. Jika tidak, maka pilihan keputusan yang telah dipersiapkan sebelumnya perlu ditinjau ulang dari proses awal. 

2. Menggunakan alat uji E.T.H.I.C.S
E :  Explore bukan exploit artinya ketika kita berhadapan dengan situasi, kita perlu mengeksplorasi semua kemungkinan pilihan yang ada. T :  Truth maksudnya kebenarna harus selalu di utamakan, ditampikan, dicari dan atau tidak disembunyikan. Teramat sering terjadi bahwa karena tidak mau rugi, atau justru karena ingin mencari keuntungan lantas kebenaran disingkirkan. H : Honor, Langkah selanjutnya adalah mempertimbangkan apakah keputusan yang akan diambil itu terhormat. I : Identity, Langkah berikut yang patut diperhatikan dalam pengambilan keputusan etis adalah prestais pribadi yang susah payah dibangun dan telah di capai dalam pekerjaan. Seringkali orang berusahan mengabaikan prestasi pribadi mereka, dengan anggapan bahwa mereka dapat lolos dari tindakan etis yang buruk karena tindakan atau posisi mereka yang tidak penting bagi perusahaan secara keseluruhan. C : Conscience, selanjutnya keputusan yang hendak di ambil perlu di uji dengan hati nurani. S : Stakeholder, ujian ini dengan sendirinya tidak perlu dilakukan apabila hati nurani seseorang menyatakan ketidaksetujuan. Nmaun apabila hingga tahap ujian in hati nurani menyatakan kebebasan dan kejelasan, maka kiranya perlu untuk melakukan ujian terakhir yakni mempertimbangkan pemangku kepentingan, konsumen, pemasok, dan masyarakat tempat perusahaan itu beroperasi. Orang yang mengambil keputusan atau kebijaksanaan harus betul-betul mempertimbangkan implikasi keputusannya bagi dirinya sendiri dan bagi pihak yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan keputusan tersebut.

Pedoman pengambilan keputusan etis :
Pahamilah kebijakan etik organisasi anda. Kebijakan-kebijakan etis pada sebuah organisasi menggambarkan persepsi etik dari para pemimpin organisasi mengenai perilaku apa saja yang mereka harapkan untuk anda penuhi. Memahami kebijakan etis organisasi akan memperjelas perilaku apa yang di bolehkan dan apa yang tidak dibolehkan.
Antisipasi konflik yang tidak etis
Berpikir sebelum bertindak
Mempertimbangkan semua konsekuensinya
Mintalah pendapat orang lain
Jangan membiarkan diri terisolasi
Lakukanlah apa yang sungguh anda yakini benar
Langkah dalam uji etika :
Kumpulkan fakta sebanyak mungkin
Identifikasi isu etis dair data tersebut
Identifikasi kelompok-kelompok yang di pengaruhi oleh fakta tersebut
Identifikasi konsekuensi yang akan terjadi dari fakta tersebut
Pertimbangkan karakter dan integritas diri anda sendiri
Berpikirlah secara kreatif mengenai pilihan-pilihan etis yang lebih baik
Periksa intuisi pribadi
Bersiaplah untuk membela tindakan anda sendiri
Implikasi Suatu Keputusan Etis

Faktor yang harus di perhatikan dalam pengambilan keputusan etis adalah implikasinya. Jadi yang di maksud disini tidka hanya berkaitan dengan stakeholder saja. Melainkan faktor lain seperti lingkungan. Apa arti semuanya itu bagi pengambilan keputusan? Artinya ialah bahwa kesalahan dalam mengambil keputusan dapat berakibat fatal bagi banyak orang, bukan saja bagi organisasi. Kelalaian dalam pekerjaannya akan menyebabkan kerugian yang besar bagi banyak orang. Realitas itu dinamis, utuh dan tergantung satu sama lain alias saling mempengaruhi. Oleh karena itu, faktor lain yang patut menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan etis yakni dampak dari suatu keputusan etis baik kini, dan utamanya janga menengah dan jangka panjang. 

B. PERSIAPAN

Pertama-tama sebelum kami melakukan kegiatan, kami melakukan beberapa persiapan. Dua hari sebelum hari kegiatan, kami menghubungi pihak sekolah untuk menginformasikan bahwa kami akan mengadakaan dan melaksanakan kegiatan pada hari tertentu. Kami melakukan hal ini sehingga sekolah mampu membuat persiapan dan tidak tergesa-gesa. Setelah itu, kami menyiapkan semua dokumen yang perlu untuk kami bawa. Sehingga ketika kami sampai di sana, kami tidak perlu di pusingkan oleh kekurangan dokumen. Disinilah kami harus menujukkan profesionalisme dan keseriusan kami dalam melaksanakan kegiatan ini.


Pada saat hari kegiatan, kami berangkat lebih awal dan tiba di lokasi sebelum waktu yang di janjikan. Setelah waktunya sesuai, kami meminta ijn untuk bertemu dengan kepala sekolah. Saat kami bertemu dengan kepala sekolah SD tersebut, kami memberikan surat jalan yang sudah kami ambil sebelumnya. Kemudian kami menjelaskan kegiatan yang akan kami lakukan dengan jelas. Sehingga pihak sekolah memahami kegiatan kami dengan baik dan mendukung kami secara penuh dalam pelaksanaan kegiatan.
Setelah kami menjelaskan semua prosedur kepada kepala sekolah SD tersebut, kepala sekolah SD tersebut pun langsung memberikan amanat untuk mengumpulkan seluruh siswa penerima KJP. Karena jumlah siswa penerima KJP bejumlah 203 orang. Maka kami membagi kegiatan kuisioner menjadi 2 sesi. Karena ruangan yang tidak memadai untuk di lakukannya kegiatan ini sekaligus. Kami menanyai satu persatu siswa penerima KJP.


Kami tidak langsung menyuruh mereka untuk mengisi kuisioner itu sendiri. Melainkan kami mendampingi mereka satu persatu. Mengingat isi dari kuisioner yang tergolong cukup sulit untuk di oahami oleh siswa sekolah dasar. Kami menjelaskan setiap butir pertanyaan yang ada dan memandu mereka dalam mengisi kuisioner yang kami berikan.


Setelah selesai, kami kembali ke kantor kepala sekolah dan berkata bahwa kami akan melanjutkan kegiatan kami di hari lain. Karena kami memiliki kelas yang harus kami hadiri dan juga kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut sudah hampir berakhir.


Sebelum kami kembali, kepala sekolah menceritakan kepada kami beberapa masalah yang mereka hadapi dalam program KJP ini. Beliau mengatakan bahwa program ini sangat baik namun masih butuh banyak perbaikan. Karena banyak sekali orang tua siswa yang kesulitan untuk memahami program ini. Dan hal tersebut tentunya membuat pihak sekolah kebingungan, karena banyak sekali orang tua siswa yang melakukan protes terhadap pihak sekolah. Padahal kesalahan yang terjadi, bukan karena pihak sekolah, melainkan karena pihak orang tua siswa tidak mengikuti prosedur yang ada dengan baik dan benar. Pihak sekolah sangat senang dengan kedatangan kami ke sekolah. Mereka berharap bahwa survey seperti ini sering di lakukan. Sehingga informasi mengenai program KJP ini menjadi semakin luas dan di mengerti oleh banyak pihak. Serta pihak sekolah senang dengan kedatangan kami karena mereka dapat menyampaikan keluh kesah dan kesulitan serta tantangan yang mereka hadapi sehubungan dengan program KJP selama ini.
Akhirnya, kami kembali dan mengakhiri kegiatan kami hari itu.

C. PENGUKURAN KINERJA

Survey Eksternal
Berdasarkan metode yang kita gunakan hari itu, Para siswa merasa senang, karena mereka merasa bahwa kami sangat besahabat dan kami sangat membantu mereka dalam mengisi kuisioner yang ada. Ketika kami bertanya kepada mereka, sebenarnya mereka tidak mengerti dengan pertanyaan yang ada dalam kuisioner jika kami tidak membantu mereka untuk menjelaskan setiap butir pertanyaan yang ada dalam kuisioner tersebut. Mereka juga sangat senang dengan kedatangan kami, karena kami mampu untu menghibur mereka.
Ketika kami bertanya kepada pihak sekolah, mereka juga sangat positif terhadap kedatangan kami. Mereka berkata bahwa kami mampu untuk mendekati para siswa dengan baik dan kami mampu untuk  mengemas kegiatan tersebut dengan baik dan menanyakan pertanyaan yang ada di kuisioner tanpa menyakiti atau membuat perasaan para siswa tersinggung dengan pertanyaan yang ada. Karena pihak sekolah menyadari, beberapa siswa memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap pertanyaan yang berkaitan dengan keluarga dan juga keuangan mereka.
Secara keseluruhan, semua pihak yang berhubungan dengan kegiatan yang kami lakukan hari itu senang dengan kinerja serta performa yang kami berikan serta tampikan.

Survey Internal
Semua anggota kelompok telah melakukan yang terbaik. Kami berkumpul pada waktu yang telah di tentukan dan tidak ada yang terlambat. Semua yang telah kami lakukan dan metode yang kami gunakan merupakan kesepakatan kami bersama. Semua anggota berkontribusi dalam penentuan metode dan pelaksanaan kegiatan. Dan pada saat pelaksanaan kegiatan, kami membagi semuanya sama rata dan semuanya menjalankan serta menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Penutup

Program KJP merupakan program yang sangat membantu bagi banyak siswa yang tergolong kurang mampu, Dan berdasarkan pernyataan dari pada siswa, mereka berkata bahwa dengan adanya program KJP mereka menjadi lebih bersemangat dan termotivasi.
Di pertemuan selanjutnya, kami akan terus mempertahankan metode yang kami gunakan, hanya saja, kami akan berusaha untuk memanfaatkan waktu dengan lebih baik. Sehingga kami tidak memakan waktu yang telalu banyak dan juga tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah yang kami kunjungi.
Karena di kegiatan yang kami lakukan ini, kami hanya mampu untuk mewawancarai sekitar 35 anak. Karena pertanyaan yang lumayan rumit dan usia para siswa yang tergolong masih sangat muda untuk memahami pertanyaan yang ada. Sehingga kami harus menjelaskan kepada mereka beberapa kali, sebelum mereka mengerti sepenuhnya pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner tersebut.